Mengapa harus mempelajari Budaya dalam bidang TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) serta Tokoh Budayawan yang mengispirasi
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, dengan diberi kelebihan berupa anugrah akal dan pikiran. Dengan kelebihan itu, manusia menggunakannya untuk menciptakan karya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Kita biasanya menyebutnya sebagai budaya, yang merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia, sehingga menciptakan unsur dan wujud kebudayaan itu sendiri. Unsur dan Wujud kebudayaan tersebut sebagai bukti jika manusia menggunakan dan memaksimalkan kelebihan yang diberika Tuhan kepadanya.
Selain dalam bidang pendidikan, perkembangan teknologi informasi juga tumbuh pesat dalam bidang kebudayaan. Ada banyak contoh yang menyebabkan perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap kebudayaan, antara lain semakin dikenalnya budaya Indonesia oleh negara lain karena berbagai cara promosi yang dilakukan baik dari instansi pemerintah maupun dari tiap individu. Oleh karena itu mempelajari Budaya dalam bidang TIK sangat dibutuhkan agar dapat diketahui manfaat, kerugian, dampak positif dan dampak negatif suatu budaya dalam bidang TIK.
A. Peranan
Dari beberapa hal positif mengenai perkembangan teknologi informasi dalam bidang budaya, rasanya lebih banyak lagi hal negatif yang masuk. Beberapa di antaranya yaitu perubahan sifat dari anak muda yang lebih mengikuti pola hidup orang barat, bermunculannya kosakata baru yang diciptakan sendiri oleh berbagai orang sehingga lebih terlihat sebagai bahasa gaul, dan pudarnya sistem budaya yang sudah diberikan secara turun temurun mengenai pakaian adat, bahasa daerah, tarian adat, dan lainnya.
Anak muda sekarang cenderung untuk melepaskan semua itu karena sudah dianggap ketinggalan zaman. Inilah yang membuat kebudayaan daerah Indonesia sedikit merana melihat para generasi penerus bangsa yang justru menolak kebudayaan itu sendiri. Jangan sampai hal-hal yang sudah pernah terjadi pada bangsa ini kembali terjadi lagi di masa yang akan datang, seperti pengakuan atau pengambilalihan kebudayaan kita oleh negara lain mengenai kebudayaan yang harusnya milik Indonesia menjadi milik bangsa dan negara mereka.
Peranannya adalah:
- Meningkatkan parawisata dan kebudayaan suatu daerah
- Mempromosikan parawisata dan kebudayaan ke manca Negara
- Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pariwisata
- Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik;
- Meningkatnya diversifikasi produk wisata yang kompetitif
B. Manfaat / Keuntungan dan Kerugian TIK dalam bidang Budaya
- Memudahkan orang dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi
- Dapat mengetahui budaya-budaya dari luar
- Mendorong tumbuhnya proses budaya baru
- Mengembangkan kemampuan dan kesadaran masyarakat
- Memperkaya kebudayaan
- Dampak negatif atau kerugian penggunaan TIK
- Mendorong munculnya kejahatan jenis baru
- Mempermudah masuknya nilai-nilai budaya asing yang negatif
- Mempermudah penyebarluasan karya-karya pornografi
- Mendorong tindakan konsumtif dan pemborosan dalam masyarakat
- Mendorong kekejaman dan kesadisan (violence and gore)
C. Dampak Negatif dan Positif
a. Dampak positif
Adanya “share” budaya antar daerah.
Dimana oarang dari berbagai negara dapat melihat berbagai budaya dan etnis daerah seperti tarian, tradisi, kesenian, dll.
b. Dampak Negatif
Derasnya arus informasi dan telekomunikasi menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai budaya asli bangsa kita.
Mengurangi bahkan dapat menghilangkan ikatan batin dan moral yang biasanya dekat dalam hubungan social antar masyarakat.
Semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat.
Terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
Masyarakat berkecenderungan mengikuti budaya asing.
D. Contoh
Internet tidak semata-mata hanya merupakan temuan teknologi belaka, tetapi juga merupakan guru untuk mendidik manusia menemukan berbagai informasi (termasuk informasi pariwisata) yang diinginkannya, sehingga membuat hidup jauh lebih mudah. Wisatawan kini tidak sabar menunggu informasi yang biasanya diberikan melalui biro jasa perjalanan ataupun organisasi lainnya. Mereka lebih senang mencari sendiri apa yang ada di benaknya sehingga mampu meyakinkan bahwa produk yang dipilihnya adalah yang terbaik
E. Pergeseran Budaya dan Teknologi
Adanya pertukaran unsur-unsur budaya karena globalisasi ini mengakibatkan dampak-dampak yang besar bagi masyarakat. Globalisasi merupakan suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara masyarakat di seluruh dunia karena adanya kemajuan transportasi dan komunikasi sehingga memperlancar interaksi antar warga dunia. Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang bisa merubah semuanya untuk lebih baik dan terarah.
Lewat terjadinya proses globalisasi ini, perubahan yang paling jelas terlihat adalah perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) . Tentunya pesatnya perubahan dalam bidang TIK ini pun membawa banyak perubahan budaya bagi masyarakat, karena dengan menggunakan media ini banyak hal yang dapat kita lakukan dan lebih banyak sumber ilmu pengetahuan yang dapat kita akses. Meskipun tentunya disertai dengan berbagai pengaruh negatif yang termasuk didalamnya.
Teknologi dan Informatika (TIK) adalah bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), yang merupakan suatu media atau alat bantu khususnya dalam dunia pendidikan yang mempermudah mengakses informasi dan merangsang siswa untuk belajar. Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan salah satu hasil usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang telah dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Pendidikan serata ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mempunyai kaitan yang erat seperti diketahui bahwa iptek menjadi bagian utama dalam isi pendidikan. Dengan kata lain pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan perkembangan iptek.
Dampak Pergeseran Budaya
Pengaruh Positif
Perkembangan teknologi tak pelak juga memengaruhi kebudayaan. Kebudayaan dan industrinya tertuang antara lain melalui pasar maya. Pengaruh positif yang dapat pula dirasakan dengan adanya adalah peningkatan kecepatan, ketepatan, dan kemudahan yang memberikan efisiensi waktu, tenaga dan biaya.
Sebagai contohnya yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), sejak internet begitu mudah diakses, maka beberapa pelaku industri budaya memercayakan proses industri seperti produksi, promosi, distribusi, dan transaksi melalui jalur maya ini
Pengaruh Negatif
Sedangkan pengaruh negatif adalah teknologi informasi mempunyai daya tarik tersendiri yang bisa membuat manusia lupa akan dirinya sendiri. Seperti lewat game, jejaring sosial dan pornografi. Yang paling hangat dalam ingatan kita tentunya kasus penculikan dan perkosaan yang dilakukan oleh pelajar beberapa waktu lalu yang justru dilakukan setelah pada mulanya berkenalan lewat media teknologi jejaring sosial online facebook.
Dalam pengiriman ucapan selamat dan lainnya via ponsel maupun E-mail, satu hal yang dapat dirasakan, kini tak ada lagi yang namanya rasa kehangatan ataupun perasaan menunggu-nunggu kiriman surat dari sang kekasih atau orang yang dicintai, karena dalam waktu sekian menitpun pasti akan ada jawabannya. Pergeseran akibat teknologipun sedikit demi sedikit mampu mengikis rasa kehangatan dan kekeluargaan yang ada dalam kekerabatan sekaligus pula mempermudah komunikasi tanpa jangka waktu yang lama.
F. Tokoh Budayawan yang menginspirasi saya dalam Budaya dan Teknologi
Agus Hadi Sudjiwo atau lebih dikenal Sujiwo Tejo (lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962; umur 47 tahun) adalah seorang budayawan Indonesia. Ia adalah lulusan dari ITB. Sempat menjadi wartawan di harian Kompas selama 8 tahun lalu berubah arah menjadi seorang penulis, pelukis, pemusik dan dalang wayang. Selain itu ia juga sempat menjadi sutradara dan bermain dalam beberapa film seperti Janji Joni dan Detik Terakhir. Selain itu dia juga tampil dalam drama teatrikal KabaretJo yang berarti "Ketawa Bareng Tejo".
Dalam aksinya sebagai dalang, dia suka melanggar berbagai pakem seperti Rahwana dibuatnya jadi baik, Pandawa dibikinnya tidak selalu benar dan sebagainya. Ia seringkali menghindari pola hitam putih dalam pagelarannya.
Saat kuliah di jurusan Matematika dan jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, hasrat berkesenian Sujiwo mulai berkembang. Saat itu Sujiwo Tejo menjadi penyiar radio kampus, main teater, dan mendirikan Ludruk ITB bersama budayawan Nirwan Dewanto. Sujiwo Tejo juga menjabat Kepala Bidang Pedalangan pada Persatuan Seni Tari dan Karawitan Jawa di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981-1983 dan pernah membuat hymne jurusan Teknik Sipil ITB pada Orientasi Studi tahun 1983.
Sujiwo Tejo yang mendalang wayang kulit sejak anak-anak, mulai mencipta sendiri lakon-lakon wayang kulit sebagai awal profesinya di dunia wayang dengan judul Semar Mesem (1994). Ia juga menyelesaikan 13 episode wayang kulit Ramayana di Televisi Pendidikan Indonesia tahun 1996, disusul wayang acappella berjudul Shinta Obong dan lakon Bisma Gugur. Pergumulannya dengan komunitas Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI), memberinya peluang untuk mengembangkan dirinya secara total di bidang kesenian. Selain mengajar teater di EKI sejak 1997, Sujiwo Tejo juga memberikan workshop teater di berbagai daerah di Indonesia sejak 1998. Berlanjut pada tahun 1999, Tejo memprakarsai berdirinya Jaringan Dalang. Tujuannya adalah untuk memberi nafas baru bagi tumbuhnya nilai-nilai wayang dalam kehidupan masyarakat masa kini. Bahkan pada tahun 2004, Sujiwo Tejo mendalang keliling Yunani.
Pada tahun 1998, Sujiwo Tejo mulai dikenal masyarakat sebagai penyanyi (selain sebagai dalang) berkat lagu-lagunya dalam album Pada Suatu Ketika. Video klip "Pada Suatu Ketika" meraih penghargaan video klip terbaik pada Grand Final Video Musik Indonesia 1999, dan video klip lainnya merupakan nominator video klip terbaik untuk Grand Final Video Musik Indonesia tahun 2000. Kemudian diikuti labum berikutnya yaitu Pada Sebuah Ranjang (1999), Syair Dunia Maya (2005), dan Yaiyo (2007).
Selain ndalang, Sujiwo Tejo juga aktif dalam menggelar atau turut serta dalam pertunjukan teater. Antara lain, membuat pertunjukan Laki-laki kolaborasi dengan koreografer Rusdy Rukmarata di Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999. Sujiwo Tejo juga menjadi Sang Dalang dalam pementasan EKI Dancer Company yang bertajuk Lovers and Liars di Balai Sarbini, Sabtu dan Minggu, 27-28 Februari 2004.
Selain teater, Sujiwo Tejo juga bermain dan menjadi sutradara film. Debut filmnya adalah Telegram (2001) arahan Slamet Rahardjo dengan lawan main Ayu Azhari. Film ini bahkan meraih Best Actress untuk Ayu Azhari dalam Asia-Pacific Film Festival. Kemudian dilanjutkan Kafir (2002), Kanibal (2004) menjadi Dukun Kuntetdilaga, Janji Joni (2005), dan Kala (2007). Bersama Meriam Bellina, Sujiwo Tejo membintangi Gala Misteri SCTV yang berjudul Kafir-Tidak Diterima di Bumi (2004).
Sujiwo Tejo juga menggarap musik untuk pertunjukan musikal berjudul Battle of Love-when love turns sour, yang digelar 31 Mei sampai 2 Juni 2005 di Gedung Kesenian Jakarta. Hasil pertunjukan karya bersama Rusdy Rukmarata (sutradara & koreografer) dan Sujiwo Tejo (komposer musik) akan digunakan untuk membiayai program pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak putus sekolah yang dikelola oleh Yayasan Titian Penerus Bangsa.Sujiwo Tejo juga menyutradarai drama musikal yang berjudul 'Pangeran Katak dan Puteri Impian' yang digelar di Jakarta Convention Center tanggal 1 dan 2 Juli 2006.
referensi :
http://mypembelajara.blogspot.com/2016/04/peranan-tik-dalam-budaya.html
https://sosiologibudaya.wordpress.com/2012/05/28/budaya-dan-teknologi-2/#more-274
http://biografionline.blogspot.com/2015/06/biografi-sujiwo-tejo-budayawan-indonesia.html
0 komentar:
Posting Komentar